Senin, 28 Januari 2013

UJI TANTANGAN GOA SRITI KARANGMOJO

GUA SRITI KARANGMOJO
 SEJARAH....... Goa sriti terletak di dusun Gelaran I  berbatasan langsung dengan dusun Karangmojo desa Bejiharjo Kecamatan Karangmojo Kabupaten Gunungkidul tepatnya di sebelah baratkurang lebih 500 meter dari obyek wisata Goa Pindul yang sudah mendunia itu. Oleh masyarakat setempat di namakan Goa Sriti karena dulu goa tersebut merupakan tempat bersarangnya burung sriti ( mirip burung walet tapi berukuran agak kecil). Goa sriti adalah goa yang penuh misteri. Menurut cerita eyang” Karso Diyo”(Alm), goa tersebut pernah di jadikan tempat bertapa seorang raja yang sakti mandra guna, yakni raja Malowopati yang bernama Prabu Angling Darma. Prabu Angling Darma mempunyai seorang isteri yang sangat di cintainya yaitu bernama Dewi Setyowati. menurut cerita rakyat yang masih melekat sampai sekarang, prabu Angling Darma di percaya menjelma menjadi Burung belibis, atau masyarakat sekitar menamakan burung tersebut dengan sebutan Meliwis Putih, karena berwarna putih bersih. burung tersebut sampai saat ini, setiap tahun sekali di percaya masih sering menampakkan diri di telaga Banyubening ( kira-kira 600 meter sebelah selatan Goa Sriti ). burung tersebut menampakkan diri dalam waktu yang relatif singkat dan tidak semua orang berkesempatan menyaksikan kedatangan burung belibis ( meliwis ) putih jelmaan dari Prabu Angling Darma tersebut. Prabu Angling Darma sering semedi ( bertapa ) di goa sriti dalam waktu yang cukup lama. Prabu angling Darma mempunyai  kesaktian  yang luar biasa, salah satu kesaktian yang dimiliki beliau adalah ajian “ Gineng”, dengan ajian tersebut, Prabu angling Darma mampu berkomunikasi dengan semua jenis hewan yang ada di muka bumi. Walaupun mempunyai kesaktian yang luar biasa, beliau terkenal sangat arif dan bijaksana.

   ANAK SULUNG KI ANGLING DARMO LAGI FOTO..........





Setelah beliau usai bertapa, beliau kembali lagi menjalankan tugasnya sebagai seorang raja. Namun sebelum beliau meninggalkan goa sriti, untuk menghilangkan jejak ( mengelabuhi musuhnya),  beliau mencabut sumping kanannya ( hiasan seorang raja yang terletak di telinga ) terlebih dahulu lalu di sabda menjadi seorang pertapa mirip beliau lalu di tinggalkan di goa sriti, karena sudah ratusan tahun, pertapa jelmaan dari sumping tersebut  sekarang sudah menjadi batu, yang bisa di lihat di dalam goa sriti.